“Ketika memberikan pelayanan, jangan menonjolkan kekurangan, seimbangkan diri dengan kekuatan, kemudian berikan pelayanan dengan sikap yang menyenangkan tanpa kehilangan satu inci pun kebaikan.”~Rafa pratama
Pelayanan itu sebuah rasa yang muncul dari persepsi diantara pihak yang melayani dan dilayani. Kadang, pihak yang melayani menganggap sudah sangat baik pelayanan yang dia berikan, sedangkan pihak yang menerima pelayanan merasa belum memuaskan. Jelas, yang merasa sudah melayani dengan sangat baik akan marah atau sedih. Dalam hal ini, diperlukan kesadaran bahwa suka duka dalam pelayanan adalah sebuah realitas yang harus diterima dengan sikap rendah hati dan penuh empati. Kita tidak bisa memaksa siapa pun untuk menyukai dan berterima kasih dengan pelayanan yang kita berikan. Kita hanya bisa membangun kualitas diri dan sistem yang baik untuk memberikan pelayanan sesuai persepsi dan keinginan pelanggan dengan sikap profesionalisme.
Menerima dengan ikhlas sikap negatif pelanggan adalah kebaikan tertinggi. Kemampuan untuk mendengarkan dan melayani pelanggan dengan tenang dan sabar adalah kemenangan yang luar biasa. Kekuatan mental dan emosi untuk tidak terpengaruh dengan sikap negatif pelanggan adalah rahasia kemenangan dalam pelayanan pelanggan. Jadi, dalam pekerjaan pelayanan tidak boleh berharap pujian atau ucapan terima kasih dari tindakan; jangan terlalu berharap pelanggan memberikan sikap baiknya kepada kita. Sebab, pekerjaan pelayanan adalah untuk melakukan segala sesuatu buat sukacita atau kebahagiaan pelanggan, tanpa pamrih. Intinya, pelayanan haruslah merupakan wujud yang murni dari keikhlasan dan cinta tanpa berharap pujian dari pihak manapun. Miliki kesadaran untuk melakukan apa yang harus dilakukan bagi kebaikan pelanggan.
Pekerjaan pelayanan bertujuan untuk meninggalkan tindakan yang menciptakan sukacita bagi pelanggan dan bagi yang memberikan pelayanan. Walau sikap negatif pelanggan bisa mengganggu pelayanan, tetapi kualitas diri dengan mental positif mampu mengendalikan ego dan menciptakan kondisi sukacita. Pelayanan pelanggan berkualitas memiliki gagasan untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan seoptimal mungkin. Jadi, miliki mental positif dan emosi yang cerdas untuk bisa menerima hal-hal sulit yang telah dialami dalam pelayanan, termasuk siap menghadapi hal-hal yang belum pernah dialami dalam proses pelayanan pelanggan. Apa pun bisa terjadi dalam pelayanan pelanggan, selama Anda sadar dan ikhlas untuk menerima dan memberikan yang terbaik, maka segalanya akan menjadi indah di dalam kebaikan tertinggi yang Anda berikan kepada pelanggan Anda.
Suka dan duka adalah bagian yang selalu ada dalam pelayanan. Terkadang kita bersemangat dengan sukacita, terkadang kita menemukan diri kita tenggelam dalam kesedihan. Semua ini sifatnya sangat manusiawi. Tetapi, pekerjaan pelayanan membutuhkan energi positif dalam jumlah yang tidak terbatas di dalam diri siapa pun yang bekerja untuk pelayanan. Pengendalian pikiran menjadi sangat penting. Sebab, suka dan duka ada dalam pikiran. Jika kita menguasai seni pengendalian pikiran, kita bisa menghadapi apa saja perilaku dan sikap pelanggan. Pikiran yang terkendali di dalam sikap rendah hati tidak akan goyah saat menghadapi pujian atau hinaan, untung atau rugi, menang atau kalah, bahagia atau sedih. Apa pun realitas dualitas yang terjadi, sikap positif dari pikiran positif mampu menciptakan kemenangan dan ketenangan di frontline pelayanan.
Pelayanan berkualitas membutuhkan fondasi yang kuat dari pribadi-pribadi positif yang memiliki keseimbangan dan energi positif yang besar. Keseimbangan antara pikiran, emosi, sikap, perilaku, ucapan, bahasa tubuh, kesehatan, kebugaran, dan penampilan diri yang menyenangkan adalah fondasi yang harus dibangun dan dikembangkan secara serius untuk bisa memberikan pelayanan berkualitas. Ingat! Ketika memberikan pelayanan, jangan menonjolkan kekurangan, seimbangkan diri dengan kekuatan, kemudian berikan pelayanan dengan sikap yang menyenangkan tanpa kehilangan satu inci pun kebaikan.